Sudah 5 Hari Nelayan Jayapura Belum Ditemukan

ombak Nelayan ditengah laut.(ant)

 

 

TRANSINDONESIA.co, Sentani : Seorang nelayan tradisional hilang di perairan Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (1/3/2014). Robby Indey, hingga Rabu (5/3/2014), belum ditemukan.

Kepala Seksi Sub Operasional SAR (Search And Rescue) Jayapura, Sunarto, mengatakan tingginya gelombang laut dan angin yang kencang di perairan Depapre menyulitkan proses pencarian nelayan tradisional tersebut.

“Tim SAR Jayapura sudah kembali memulai pencarian bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura sejak Selasa (4/3/2014) pukul 07.00 WIT. Namun, belum berhasil menemukan korban,”

ujarnya kepada Antara di Sentani, Rabu.

Ia menjelaskan pencarian korban terkendala cuaca akibat gelombang air semakin tinggi, angin laut yang kencang berembus, serta hujan deras.

Pencarian difokuskan mulai dari perairan Tanah Merah, Yongsu di wilayah perairan Depapre. Pencarian melibatkan tim SAR gabungan sebanyak 25 personel dibantu masyarakat dengan menggunakan satu buah kapal milik SAR dan perahu masyarakat setempat.

Robby Indey jatuh perahunya ke laut saat mencari ikan beberapa hari lalu.

Jika sampai sore ini belum ditemukan dan cuaca tidak mendukung, pencarian akan dihentikan dulu. Kamis (6/3/2014) pagi pencarian dilanjutkan. Saat ini, ombak di perairan Depapre sejak satu minggu lalu diperkirakan mencapai dua sampai tiga meter.

Sebelumnya, Sabtu (1/3/2014) sekitar pukul 06.30 WIT, tiga nelayan tradisional dari Kampung Yewena mencari ikan atau melaut di sekitar tanjung karang. Berdasarkan kebiasaan masyarakat setempat pada saat ombak dan gelombang

besar akan banyak ikan di sekitar tanjung di perairan Depapre itu.

Masing-masing nelayan menggunakan perahu dayung. Namun, setelah di laut nelayan pertama dan kedua mendahului korban melaut. Setelah kedua temannya pulang menangkap ikan, mereka mendapati perahu korban, dalam kondisi rusak dan perlengkapan laut ada di sekitar perahu.

Kedua teman korban belum mengetahui jika korban hilang dan perahu yang digunakan korban hancur digulung ombak. Menjelang sore hari, istri korban mulai bertanya kepada teman korban terhadap keberadaan suaminya, namun kedua teman korban tidak mengetahui dengan pasti keberadaan korban.

Sejak itulah, masyarakat baru menyadari korban telah hilang. Pada saat itu juga mulai dari sore hingga malam hari, warga setempat melakukan pencarian terhadap korban, namun tidak ditemukan korban. Masyarakat pun meminta bantuan Tim SAR dengan dikoordinasikan kepada pemerintah daerah.(ant/zei)

 

Share
Leave a comment