Operasi Terpadu atasi Api dan Asap Riau Terus Dipantau

operasi titik api dan asap riau terus dipantauPemadaman api di lahan hutan Provinisi Riau.(dok)

 

TRANSINDONESIA.CO, Pekanbaru – Kepala BNPB, Syamsul Maarif, yang juga Komandan Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap di Provinsi Riau terus memimpin operasi hingga saat ini.

Dari target maksimum 3 minggu yang akan berakhir 4 April 2014 nanti, seperti yang diinstruksikan Presiden SBY, maka sudah banyak hasil yang diperoleh. Menurut Kemenhut, pantauan satelit NOAA sudah tidak mendeteksi titik api di Riau sejak Minggu (30/3/2014).

Sedangkan BMKG melaporkan, satelit Terra dan Aqua (Modis) yang mampu mendeteksi titik api dengan resolusi yang detil masih ada 12 titik api di Riau.

“Meskipun tidak ada titik api, namun asap masih keluar dari lahan gambut yang terbakar. Artinya masih ada bara api pada lahan gambut dikedalaman 2-10 m. Kondisi ini menyebabkan asap tipis masih menutupi beberapa daerah. Jarak pandang 5-7 km,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dlam keterangan persnya yang di terima Transindonesia.co pada Senin (31/3/2014).

Untuk itu lanjut Sutopo, operasi darat dan udara difokuskan pada titik-titik asap tersebut. Sebanyak 2.856 personil satgas darat tetap dikerahkan untuk melakukan pemadaman api dan asap, memburu pembakar, dan berpatroli pada siang dan malam hari. Bantuan 1.000 pasang sepatu bagi personil di lapangan segera dikirim. Banyak sepatu yang melepuh terkena panas.

“Pemadaman dari udara dengan modifikasi cuaca dan water bombing terus dilakukan. Total 105 ton garam telah disemai di awan untuk menurunkan hujan. Water bombing telah menjatuhkan 12,5 juta liter air di titik api dengan helicopter,” kata Sutopo.

Dimana Kepala BNPB telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan jangka menengah di Pekanbaru pada Minggu (30/3/2014). Sesuai perintah Presiden SBY, setelah operasi terpadu selama 3 minggu maka kendali akan diserahkan kepada Gubernur Riau.

“Pemerintah pusat tetap mendampingi memberikan bantuan yang bersifat ekstrem. Untuk itu keterlibatan aktif dari Pemda Riau dan Pemda Kab/Kota harus lebih aktif mengatasi bencana asap di daerahnya,” katanya.(syaiful)

 

 

Share
Leave a comment