Kasal Lepas Kapal Latma Komodo ke Anambas-Natuna

kapal perang peserta Latihan Multilateral Naval Exericise KomodoKapal Perang Peserta Latihan Multilateral Naval Exericise Komodo.(Transindonesia.co -istimewa)

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Batam – Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio, Senin pagi melepas sekitar 30 kapal perang peserta Latihan Multilateral Naval Exericise Komodo 2014 dari perairan Batam menuju Anambas dan Natuna untuk melakukan simulasi penanggulangan bencana.

“Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio melakukan inspeksi akhir pada kapal-kapal tersebut sebelum dilepas untuk bertolak ke Anambas dan Natuna, Provinsi Kepri,” kata Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol laut (KH) Agus Cahyono di Batam, Senin (31/3/2014).

Ia mengatakan, kapal yang diinspeksi merupakan kapal TNI Angkatan Laut, dan kapal-kapal milik peserta dari negara lain.

Agus mengatakan kapal bergerak dari perairan Batam sekitar pukul 08.00 WIB dan akan melaksanakan kegiatan di Anambas dan Natuna pada 2–4 April.

Di perairan laut Anambas dan Natuna, sekitar 40 kapal peserta Multilateral Naval Exericise Komodo 2014 dari 18 negara akan melakukan simulasi penanganan bencana akibat ledakan rig pengeboran minyak lepas pantai sehingga mencemari lautan.

Seburuh kapal akan saling membantu menanggulangi akibat dari pencemaran termasuk dampaknya bagi masyarakat.

Latihan Bersama Komodo (Multilateral Naval Exercise Komodo/MNEK) 2014 bertujuan menyusun protokol kerjasama antarnegara dalam penanggulangan bencana, terutama yang terjadi di wilayah perairan, kata Direktur Latma Komodo Laksma TNI Amarullah Oktavian.

“Pelatihan ini akan menetapkan standar penanggulangan bencana,” kata Amarullah Oktavian di Batam.

Ia mengatakan selama ini belum ada kesepakatan antarnegara untuk standar baku untuk penanganan bencana yang ditanggulangi banyak negara.

Protokol yang akan dilakukan, terutama terkait tata cara komunikasi, frekuensi yang digunakan dan pemberian izin bagi kapal perang suatu negara memasuki wilayah negara lain yang terkena bencana.

Kegiatan tersebut dimulai sejak 29 Maret 2014 dengan berbagai aktifitas persiapan di Kawasan Harbour Bay Batam.(ant/syaiful)

Share
Leave a comment