Pulang dari Pengungsian, Warga Sinabung Panen Bawang Prei

Warga Sinabung panenWarga Sinabung yang telah kembali ke Desanya, melakukan panen bawang prei.(transindonesia.co-don)

 

TRANSINDONESIA.co, Karo : Bencana erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, tak membuat pengungsi prustasi dan menangisi nasibnya, meski desa mereka sempat porak poranda dan tanaman perkebunan juga anyak yang rusak, mereka tetap bekerja dan berupaya dapat terus melakukan rutinitas berkebun.

Halnya R Br Ginting (52), warga Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Karo, yang sudah kembali ke kampung halamannya masih bisa menikmati panen tanaman daun bawang prei di ladang miliknya, Senin (17/2/2014).

Berada di wilayah radius 7 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, tetap saja abu vulkanik Gunung Sinabung menyerang kampungnya sehingga harus mengungsi.

“Tidak hanya rumah terkena abu, tanaman kami juga. Tapi syukur tanaman daun bawang prei nya tidak rusak jadi masih bisa dipanen sekarang,” ujar R Ginting saat ditemui wartawan di ladangnya.

Tidak hanya R Ginting saja yang panen, tapi banyak masyarakat lainnya di desa yang sama masih bisa panen tanamannya. Karena, untuk wilayah di luar radius 5 km masih dinyatakan lokasi aman dari bencana erupsi Gunung Sinabung.

Untuk harga jual daun bawang prei yang dipanen warga tersebut, diakui R Ginting pada harga Rp22.000/kg dari sebelumnya hanya Rp5000/kg. Kenaikan ini disebabkan produksi bawang prei sangat langka di pasaran karena banyak petani belum dapat panen.

“Kemarin kita tidak boleh balik ke desa, jadi banyak yang tidak panen. Karena barangnya sedikit, harga jual daun bang prei ini jadi naik,” tuturnya.(don/ded)

Share
Leave a comment