Tahun 2017, Jawa – Bali Terancam Krisis Listrik

Listrik

 

TRANSINDONESIA, Semarang : Listrik di Pulau Jawa dan Bali terancam krisis di tahun 2017 mendatang jika PLTU Batang tidak segera dibangun. Pasokan listrik yang tersedia saat ini mulai tak tak berimbang dengan tingkat kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Supriyono mengatakan, saat ini pasokan listrik dari sistem Jawa Bali sekitar 26.000 megawatt (mw).

“Sedangkan kebutuhan listrik setiap tahun meningkat 10 persen, atau di luar ekspektasi pemerintah 5-6 persen. “Sehingga dibutuhkan pembangkit-pembangkit baru dengan kapasitas besar,” katanya, Rabu (29/01/2014).

Menurut Supriyono, PLTU Batang menjadi salah satu andalan untuk menyuplai pasokan listrik Jawa-Bali, dengan kapasitas 2×1.000 mw. Jika segera terealisasi, pembangkit tersebut setidaknya akan mengamankan pasokan listrik untuk kebutuhan masyarakat dan industri yang terus meningkat.

“PLTU Batang awalnya ditargetkan bisa beroperasi 2016 dengan estimasi pembangunan mulai 2013. Tapi jika molor terus, tentu ancamannya pada defisit listrik di tahun 2017,” ungkapnya.

Ditambahkan, di Jateng-DIY sendiri saat ini kebutuhan listrik mencapai 3.300 mw. Jumlah tersebut akan meningkat lagi seiring masuknya 14 industri besar yang tengah mengajukan pemasangan listrik. “Kebutuhan dayanya sekitar 400 mw,” imbuhnya.(okz/oki)

 

 

Share
Leave a comment